Senin, 06 Agustus 2012

FF - Season of The Witch (Chapter 5 - END)





Cast :
Jung Ilhoon a.k.a Hoon “Witch of Fire” (BtoB Rapper)
Kim Hyerim a.k.a Lime (Hello Venus)

Other Cast :
Han Sanghyuk a.k.a Sanghyuk “Witch of Woods” (VIXX's Maknae)
Noh Minwoo a.k.a Minwoo “Witch of Water” (Boyfriend's Maknae)
Choi Min Ki a.k.a Ren “Witch of Metal” (NU’EST's Maknae)
Choi Junghong a.k.a Zelo “Witch of Land” (B.A.P's Maknae)
Park Junho a.k.a Simon “Wizard’s Teacher” (Dalmatian's Rapper)
Lim Soo Jung a.k.a Soo – Simon’s friend

Genre : Fantasy
Author : sobieun

Saya sangat berharap RCL dari reader. Soalnya , entah kenapa saya ngerasa cerita saya makin down dari hari ke hari u.u dan maaf atas segala kesalahan yang ada di FF ini  jadi komen berupa saran dan krtiik sangat membantu dalam finishing FF ini ♥ mohon bantuannya ya  よろしく おねがいします! Akhirnya selesai juga FF ini , sempat galau endingnya bakal gimana tapi sekarang semua udah bisa baca ~ so happy reading !


Last Chapter :

Dengan Minwoo mengetahui rencana sang TRAITOR , Lime yang menunggu kedatangan Ilhoon , Ilhoon yang sedang berusaha memikirkan strategi menghancurkan Soo , dan adanya RAMALAN tambahan yang tersembunyi di suatu halaman di OLD BOOK of WITCH. Bagaimanakah kelanjutan kisah kelima Penyihir ini ? Apa mereka bisa menyelamatkan para sandera dari genggaman Soo ? Ataukah sebaliknya ? Malah mereka yang akan jadi korban Soo selanjutnya dan Dunia Sihir Gelap akan bangkit 100 persen ?


Chapter 5


SAAT GERHANA DATANG ..

Hoon POV :
Aku terpaksa harus pergi dari rumah supaya orang tuaku bisa berbohong pada orang tua Lime atas hilangnya Lime. Soo Jung itu harus mengembalikan Lime hidup-hidup atau sesuatu yang buruk akan terjadi di Dunia Manusia.
“Hyung , sudah siap ?” Aku hanya bisa mengangguk. “Kita pasti bisa menyelamatkan dunia Sihir dan Para Sandera.” Ren menepuk pundakku.
Aku , Minwoo , Ren , Zelo , dan Sanghyuk serta Para Master dan Siswa-Siswa Senior Tahun 5-7 sudah bersiap untuk pergi menuju medan perang. Tuhan , biarkan aku menyelamatkan Lime. Aku hanya berharap itu , sisanya terserah padamu. Menyabut nyawaku atau bagaimanapun , pokoknya Lime yang harus selamat.

Lime POV :
“Hari kebangkitan telah tiba , haha. Saksikanlah kekalahan kekasih tersayangmu , Lime.”
“Mereka akan menang dan aku yakin akan hal itu.”
“Kita lihat saja nanti.”
Wanita itu menghilang dan tinggallah aku sendiri di dalam kotak kaca ini. Hoon-ah , aku tahu kamu pasti datang untukku. Ya Tuhan , semoga Ilhoon baik-baik saja. Meski nantinya aku mati pun , asal bisa lihat Ilhoon untuk yang terakhir kali , aku sudah senang , batinku.

Author POV :
Sesampainya di medan perang , tiba-tiba Minwoo maju menyerombol ke depan dan menghentikan semua orang. “Ada seorang pengkhianat disini.” Ucapnya.
“Bicara apa kamu , Minwoo ? Kita semua sudah berjuang latihan habis-habisan buat perang ini.” Bantah Sanghyuk.
“Aku mendengarnya dengan telingaku sendiri kalau si pengkhianat itu menghubungi Pemimpin Dunia Sihir Gelap dan mengatakan semua rencana kita padanya , semua spekulasi kita , semua yang terjadi di Dunia Sihir Murni.”
“Lalu , siapa maksudmu ?” Simon maju dan segera melipat tangannya di depan dada.
“Choi Min Ki a.k.a Ren. Witch of Metal.” Minwoo menudingkan tangannya ke arah Ren yang masih terlihat innocent.

“Haha , kenapa bisa aku ? Aku bukan tipe-tipe pengkhianat kau tahu itu kan. Aku paling tidak bisa berkhianat.”
“Ya , kamu berpikir kalau kami tidak akan mencurigai siapapun. Tapi , aku benar-benar mendengar semua pembicaraanmu dan kamu memanggilnya dengan sebutan ‘Nyonya’. Lalu siapa lagi yang kamu panggil Nyonya dan sambil menghadap cermin ?”
“Cermin ? Cermin apa ? Aku tidak punya cermin apapun.” Ren masih tetap menyangkal kenyataan.
“Cermin ini maksudmu , Minwoo ?” Simon merogoh kantong Ren , dan .. GOTCHA! Itu adalah cermin penghubung. “Ya , persis sama dengan yang kumiliki 8 tahun yang lalu.”
“Haha , sekarang kalian mau apalagi ? Para Penyihir DSG sudah tahu rencana kalian ! Hahaha.” Ren tertawa terbahak-bahak dengan bangganya.
“Bodoh , dia hanya memperdayaimu.” Simon membanting cermin itu hingga pecah menjadi kepingan.

“Benar sekali , ternyata kamu memang Penyihir yang pintar , Temanku Tersayang. Haha. Aku bahkan tidak percaya ada Penyihir sebodoh dirimu , Ren. Bisa diperdayai dengan mudahnya.” Soo muncul dan hanya bisa tertawa melihat betapa bodohnya Ren.
“Tapi , Nyonya berjanji tidak akan menyakiti keluargaku maupun orang terdekatku.”
“Benarkah ? Wah , kalau begitu maaf. Sayangnya aku sudah menyandera pacarmu di dalam sana , Ann J bukan ?”
“MWO ?!!”
“Aku sudah menyandera 6 orang , jadi yang merasa memiliki sandera yang harus ditolong , segeralah menolong mereka sebelum terlambat. Hahaha” Soo menghilang lagi.

“Simon , berangkatlah bersama Penyihir Muda untuk menyelamatkan para sandera. Kami bisa mengatasi mereka untuk saat ini.” Gong Yoo menepuk pundak Simon dan Simon hanya mengangguk tanda setuju.

Hoon POV :
“Ilhoon , Sanghyuk , Minwoo , Zelo , dan .. Ren. Ayo kita menyelamatkan para sandera.” Master Simon memberi perintah.
“Ya , Master.”

Kami berlari menuju arah angin , Dunia Sihir Gelap selalu saja membuat pertahanan di daerah Utara. Jadi , kemungkinan besar para sandera berada di pertahanan mereka. Lime , tunggulah sebentar lagi , batinku. “Hyung , maafkan aku.” Aku menoleh , dan Ren sepertinya terlihat hopeless.
“Anniyo , aku sempat diminta untuk kerja sama juga. Tapi , aku nggak mau. Mending kita mati buat menyelamatkan sandera , daripada harus melihat Dunia Sihir hancur , begitu juga hilangnya keluarga terdekat kita. Cheer up boy , kita bisa mengalahkan mereka. Kamu harus yakin akan hal itu. Arasseo ?”
“Ne , Arasseumnida.”
Musuh mulai terlihat , kami menggunakan sihir masing-masing untuk menyingkirkan mereka. “IGNIS !! (Api)” Aku berteriak dan Api mulai menjalar dimana-mana dan menghancurkan pasukan –pasukan Kertas Dunia Sihir Gelap.
“AQUA ! (Air)” Minwoo berhasil menghancurkan Pasukan yang terbuat dari Tanah.
“LIGNIS ! (Kayu)” Sanghyuk menerjang beberapa pasukan manusia DSG.
“METALLUM !” Ren berhasil bangkit dan menghancurkan Pasukan-Pasukan Pohon dari DSG
“TERRA !” Zelo bekerja sama dengan Master Simon menggoyahkan pertahanan di pintu masuk.
Semua terasa mudah sebelum kami ber-6 terpisahkan oleh tembok-tembok dingin yang tidak pernah disentuh oleh kehangatannya persahabatan , kekeluargaan , dan cinta. Aku berlari mengikuti jalan itu sampai dihadang oleh beberapa anak buah Soo Jung. “Jadi , ini anak Jung Jaemin ? Lumayanlah , tapi apa bisa kamu mengalahkan kami Para Penyihir Level Atas ?”
“Bukan masalah untukku.”
Tapi ternyata kata-kata pemberi kekuatan tambahan itu benar-benar tidak manjur. Tubuhku sudah mulai babak belur dihajar oleh sihir-sihir mereka. “Uhuuk , aku harus menyelamatkan Lime !” Aku mencoba berdiri dan .. “IGNIS !!!!”
BLARR !! Mereka hancur dalam sekejap.

Lime POV :
Suara apa itu ? Tiba-tiba Ilhoon datang dengan wajah yang memar dan badan yang sudah bersimbah darah. “Hoon~ah !!” Aku menggebrak-gebrak kaca itu dan tidak pecah sama sekali.
“Lime .. bertahanlah. IGNIS !” Api yang keluar dari tangan Ilhoon malah memantul ke arah lain. “Whoa.” Ilhoon lalu berjalan mendekati kaca. “Lime-ah , gwenchana ?”
“Ne , gwenchana. Uh ..”
“Waeyo ??”
“Oksigen .. Oksigennya perlahan mulai hilang , Hoon-ah.” Dari pertamanya aku berdiri , langsung terjatuh lemas dan hanya bisa menatap Ilhoon dengan samar.
“Mwo~ya ? Lime , bertahanlah.”
“Hoon-ah , kamu harus mengalahkan wanita itu , Ne ?”

Author POV :
Soo memang sengaja menipiskan oksigen di dalam kaca yang berisi Lime dan JungAh , tapi tidak untuk Boram , Ann J , Hayoung , dan Gina.
“JungAh ! Aku akan menyelamatkanmu sebentar lagi !” Simon berteriak dan yang ada JungAh sudah tidak sadarkan diri di dalam kaca tersebut. “Soo , kurang ajar !!”

Di lain pihak , Zelo , Ren , Minwoo , dan Sanghyuk tidak dipisah oleh Soo. Mereka melawan musuh bersama-sama. Aneh , kenapa mereka berempat justru tidak dipisah ? “Nuna , gwenchana ?” Zelo mencoba memukul kaca itu dengan kekuatan biasa dan perlahan mulai retak.
“Gwenchana , Zelo-ah.” Gina memang terlihat baik-baik saja tapi ..
“Itu kenapa tangan nuna ?”
“Oh , robek waktu mereka menculikku.”
“MWO ?! Aku sudah pernah bilang tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti nunaku. TERRA !!!! Heaaa !” Ya , dan begitulah Gina keluar dari dalam kaca. Begitu juga dengan Boram , Ann J , dan Hayoung. Semuanya berhasil terselamatkan.

DUNIA SIHIR MURNI..
“Ilhoon bilang padaku kalau dia diberitahu oleh Soo kalau ada ramalan tambahan. Apa iya ?” Benicio membuka OLD BOOK of WITCH dan benar kata Soo. Ada tambahan ramalan kecil dibawah ‘Ada 5 Penyihir Muda yang bisa mengembalikan Dunia Sihir menjadi seperti semula.’ Yakni ‘Jika Pengkhianat dan yang Terkuat diantara 5 Penyihir Muda bersatu , mereka tidak akan bisa dikalahkan oleh siapapun.’
“Pengkhianat ? Simon maksudnya ? dan yang terkuat ini Ilhoon ? Ya Tuhan , aku harus segera menghubungi mereka.” Benicio mencoba menghubungi salah satu dari Simon atau Ilhoon , tapi apa daya. Soo sudah tahu masalah ini dan dia memisahkan Ilhoon dan Simon ditempat dimana Panggilan Sihir atau Vocant Magia  tidak akan menembus tembok-tembok pertahanan ini. “Sial , oh ! Aku harus menghubungi 4 Penyihir Muda lainnya.” Apa ide ini tidak terpikirkan oleh Soo ? Ya , sama sekali dia tidak berfikir akan adanya ide ini. Dia hanya fokus untuk membalas dendam pada Simon dan membuat dia sengsara.
“Bagus ! Mereka sudah mendapatkan pesanku. Semoga berhasil para warrior.”

Hoon POV :
Ini gila , bagaimana aku harus memecahkan kaca ini jika terlindungi dari serangan sihir ? “Lime ! Ireonaa ~” Aku menghela nafas , badanku benar-benar kacau gara-gara anak buah Soo Jung tadi. Belum lagi Soo Jung yang entah dimana sekarang.
“HYUNG !!” Aku menoleh dan Minwoo sedang berteriak ke arahku. “Kita bisa mengalahkan Soo Jung.” Lanjutnya.
“Jinja ? *sigh* sebelum kalian berfikir untuk mengalahkannya , bisa bantu aku mengeluarkan Lime dari dalam sana ? Sihirku nggak mempan buat menghancurkan kaca ini.” Aku terlihat menyedihkan bukan ? Aku cuma pengen Lime selamat.
“Hyung , jika kita menyatukan sihir kita , semua bisa dihancurkan.” Sanghyuk menepuk pundakku dan membantuku berdiri.
Hey , mereka benar. Kenapa aku harus putus asa semudah ini ? Kami pasti bisa mengalahkan Soo Jung dan semua Penyihir Dunia Sihir Gelap !
“Biar aku dulu yang menggunakan sihir lalu diikuti yang akibat paling tinggi sampai terendah. Arasseo ?”
“Arasseumnida.” 4 Anak ini menjawab dengan kompak.
“IGNIS!”
“TERRA!”
“AQUA!”
“METALLUM!”
“LIGNIS!”
Aku mengerahkan seluruh kekuatanku , diikuti oleh Zelo dkk dan .. BLARR !! Kami berhasil memecahkan kaca yang katanya sudah terlindungi oleh segala serangan sihir. “Lime-ah , ireonaa ~”
“Uhuuk , Hoon-ah ?”
“Ah , gomawora (syukurlah).”
“Kamu selamat.”
“Ne , ayo kita pergi dari sini.” Aku menggendong Lime dan segera berlari keluar dari ruangan tadi.

“Oh , hyung. Kami dapat pesan dari Master Besar Benicio.” Ren berlari menyamaiku.
“Waeyo ?”
“Katanya jika Ilhoon hyung dan Master Simon bertarung bersama , maka kalian nggak akan terkalahkan. Jadi , kenapa hanya kalian yang terpisah karena Soo Jung sudah tahu masalah ini.”
“Ah , jadi itu maksud dari ramalan tambahan ? Gomawo. Sekarang aku akan mencari Master Simon dan kalian bawa Lime pergi dari sini.”

“Aniyo , aku akan terus bersamamu.” Lime angkat bicara.
“Andwe , aku nggak mau kamu terluka , pabo~ya.”
“Issh , aku udah lama nggak ketemu kamu. Aku nggak akan mengganggu kalian bertarung kok.”
“Hajiman (Tapi) ,”
“No But. Ara ?”

Lime POV :
Aku benar-benar senang hari ini , meski harus melihat perang antar Penyihir .. yang penting aku bisa bersama dengan Ilhoon. Aku tersenyum , “Waeyo ? Kamu senyum-senyum gitu keliatan kayak orang gila -___-“
“Issh , shikaero (shut up)”
“Ne , wangbi (putri).”

Author POV :
“Wah , bagaimana perasaanmu melihat JungAh yang tersayang terkulai lemas di dalam kotak kaca ?” –Soo
“Diam kau ! Rencana macam apa yang mau kamu mainkan lagi hah ?”
“Entahlah , memisahkanmu dengan si Penyihir Api itu salah satunya.”
“TERRA!” Tapi , apa daya. Soo lebih kuat daripada Simon dan Simon hanya seperti serangga kecil yang dengan mudah dibanting Soo ke lantai.
“Hahaha , percuma saja. Kamu nggak akan bisa melawanku tanpa adanya Jung Ilhoon. Aku bisa membantumu , asal kamu mau kembali menjadi temanku di Dunia Sihir Gelap , Simon. Menjadi , Pendampingku.” Soo berjalan mendekati Simon yang masih terduduk di lantai.
“Pendampingmu ? Aku jadi temanmu aja udah ogah. Aku sudah berjanji akan menghancurkanmu , Soo.”
“Cih , janji tidak sepenuhnya harus ditepati kan , Simon ? Lagipula , apa yang kamu dapat di Dunia Sihir Murni ? Sahabat ? Cinta ? Hanya sebatas itu. Kamu nggak akan mendapatkan sebuah kekuatan disana.”
“Aku punya apa yang nggak kamu punya , Soo. Semua ini bukan hanya masalah kekuatan. Tapi masalah seberapa tangguhnya mentalmu di pertarungan ini. Aku tahu , sebenarnya kamu berfikir bahwa aku akan memenangkan pertarungan ini. Bukan begitu ? Kamu nggak punya siapapun untuk kamu percayai. Kamu nggak punya teman , sahabat , maupun cinta. Sebenarnya kamu yang lemah. Bukan aku. Kamu hanya diperdayai oleh kekuatan besar yang diturunkan oleh orang tuamu padamu , tapi buktinya apa sekarang ? Terlihat kamulah yang menyedihkan daripada aku !”
“Diam! Aku bisa menghancurkanmu dalam sekejap , Simon. Jangan sok kamu.”
“Siapa yang sok ? Aku hanya bicara kenyataan Soo. Silahkan saja kamu menghancurkanku.”

“Before you destroy him , first you have to pass over my dead body.” Ilhoon lalu menurunkan Lime dan segera bersiap melawan Soo Jung.
“Wah , ternyata kamu lebih kuat daripada yang kuduga Penyihir Api.” Soo mundur , mempersiapkan kuda-kudanya.
“Aku dapat bantuan tentunya , Nyonya. Ramalan mengatakan 5 Penyihir Muda bukan ? Ditambah Sang Pengkhianat. Otte ?”
“Jadi , kamu sudah membacanya ? Dengan kalian semua disini , tugasku menghancurkan kalian menjadi lebih mudah.”
“Try me.”

Hoon POV :
“Hati-hati , Hoon-ah.” Lime mencium pipi kananku , “Hwaiting!”
“Ne.”

“Bahagia sekali sepertinya kalian ya. Master dan muridnya bersatu melawan mantan teman Master kalian sendiri. Hahaha. Pertarungan ini menjadi semakin seru saja.” Soo lalu menghancurkan kaca dan mengangkat JungAh – menjadikannya sandera di tangannya.
“Let her go !” Master Simon sepertinya mulai naik darah. Kalau aku jadi dia mungkin aku juga akan berkata seperti itu.
“Bagaimana sekarang ? Kalian masih ingin melawanku ? Atau anak dari Master Veronica yang kubunuh 8 tahun lalu akan menjemput ibunya di neraka.”
“Jaga bicaramu !” Tiba-tiba ruangan menjadi aneh , semuanya bergetar dan di sekeliling Master Simon muncul cahaya berwarna Emas.
“Master .. Kekuatanmu kembali ?” Zelo takjub.
“Dengan begini , kita seri Soo. Berikan JungAh sebelum aku benar-benar mengahncurkanmu!”

“Zelo , Minwoo , Sanghyuk , Ren .. Kalian nge-back up aku dan Master Simon. Saat kami mulai menggunakan Sihir , Ren buat perlindungan baja dan kalian bertiga membantuku untuk menyerang Soo Jung. Oke ?”
“Oke , Hyung.” Jawab Sanghyuk.
“Master , kami siap saat anda siap.”
“Sekarang.”

Author POV :
Soo memang tidak diragukan kekuatannya. Serangan Simon masih berhasil ditahan olehnya , tapi semua berubah saat Ilhoon ikut menyerang dengan kekuatannya yang tersisa. Ditambah oleh Zelo , Minwoo , dan Sanghyuk , kekuatan mereka jauh melebihi apa yang Soo perkirakan. Soo benar-benar kewalahan , bahkan tidak satu pun anak buahnya muncul untuk membantunya , dikarenakan Dunia Sihir Murni sudah berhasil mengalahkan mereka semua.

Ucapan Simon masalah dia akan menghancurkan Soo benar-benar dilakukan olehnya. Setelah JungAh diselamatkan oleh Lime , Simon langsung gencar melawan Soo. Ilhoon juga mau balas dendam atas apa yang diperbuat Soo pada Lime , dan yang paling parah adalah Minwoo karena dia sangat kesal karena Soo membunuh ayahnya.Tidak bisa terbayangkan bagaimana keadaan Soo saat itu juga , baju yang sudah compang-camping karena serangan bertubi-tubi , wajah yang memar karena terlalu banyak dibanting dan dilempar ke tembok maupun lantai dan darah yang sudah tercecer dimana-mana.

“Bagaimana , Soo ? Sudah merasakan bagaimana penderitaan kami tadi ?” Simon yang kelihatan paling senang atas lemahnya Soo saat ini.
“Cih , dengan keadaanku yang seperti ini kalian pikir kalian bisa menang ? Belum tentu , aku masih bisa melawan kalian.” Soo berusaha berdiri meski kakinya terlihat gemetar.
“Aku tidak main-main atas ucapanku yang akan menghancurkanmu , Soo.”
“Aku nggak takut atas ancamanmu , Simon.”
“Master , lebih baik saya saja yang membunuh dia. Saya takut kalau Master jadi ingat Masa Lalu dan membantu dia. Kita nggak tahu kekuatan tersembunyi apa yang masih dia simpan.”
“Baiklah. Aku akan mundur.”
Ilhoon lalu bersiap-siap dengan Sihir terakhirnya , dan .. Soo berhasil dibunuhnya. Tapi ..

Lime POV :
“Akh.” Aku melihat ke arah perutku , dan sudah tertancap kayu di dalamnya. “Hoon-ah .. Uggh.”
“Lime.” JungAh eonni menahan badanku agar tidak terjatuh.
“LIME !!” Aku lihat Ilhoon langsung berlari menuju arahku.

“Hoon-ah .. gwen..cha..na.”
“Apanya yang baik-baik saja ! Kamu sekarat pabo~ya.”
“Aku cuma titip bilang pada .. orang..tua..ku ya.”
“Waeyo ?”
“Aku menya..ya..ngi mere..ka. Dan *sigh* un..tuk.mu aku me..nyu..kaimu, a..kan dan se..la..lu se..perti i..tu.”

Hoon POV :
“YA~~ Lime-ah .. ireona ! ireona !” Aku menggoyang-goyangkan tubuhnya dan tidak ada respon. Tiba-tiba sedikit demi sedikit , tubuhnya menghilang layaknya debu. “LIME ! Gajima !” Tapi percuma , dia hilang selamanya.
“Hyung , maafkan kami yang nggak bisa melindungi Lime nuna.”
“Gwenchana , Tuhan mungkin sudah menakdirkan kami tidak untuk bersama.” Meski aku terlihat tegar , air mataku tetap tidak bisa kutahan. Kepergian Lime benar-benar membuatku shock , kejadian tadi sangat cepat. Saat aku berusaha membunuh Soo Jung , ternyata dia sudah mengerahkan kekuatan terakhirnya untuk membunuh Lime. “Master , aku kembali ke Dunia Manusia duluan. Maaf jika aku kurang berusaha tadi.” Segera setelah aku berbicara seperti itu , aku kembali ke Dunia Manusia dengan menggunakan baju seragam.
“Lebih baik aku segera menuju rumah orang tua Lime. Menjelaskan bahwa anaknya sudah tiada.” Aku berlari menuju rumah Lime dan mengetuk pintu rumahnya.

“Annyeonghasseo.”
“Oh , Annyeong , Ilhoon. Ada apa ?” Ibu Lime keluar dengan memakai celemek.
“Begini , saya mau memberitahukan bahwa anak kalian ..”
“Anak kami ? Sudah lama kami tidak punya anak , Ilhoon. Kamu berimajinasi ya ?”
“Tidak punya anak ? Tapi , Lime ..”
“Nugu ?”
“Kim Hyerim.”
“Anniyo , kami memang sedang menginginkan seorang anak. Tapi , itu nama yang bagus Ilhoon. Gomawo.”
Aneh , maksudnya apa kalau mereka nggak punya anak ? Lebih baik sekarang aku memeriksa ke sekolah. Sesampainya di sekolah , aku bertemu dengan Sohyun.  “Sohyun-ah.”
“Oh , kupikir kamu nggak masuk. Eh , ada yang aneh lho di kelas.”
“Hah ?”
“Di kelas tadi ada 2 bangku kosong. 1-nya bangkumu , dan satunya lagi entahlah milik siapa. Memang pernah ada murid pindah ?”
“Kamu nggak ingat Lime ?”
“Nugu~ya ? Lime ? Anni.”
“Jinjaro ?”
“Ne. Nggak pernah ada siswa bernama Lime di sekolah ini , Ilhoon. Jangan bikin cerita ngarang deh.” Apa yang terjadi sebenarnya ?
“Aku pergi dulu.” Ini gila , kenapa semua orang nggak ada yang inget siapa Lime ?

“Eomma , mana appa ?”
“Itu lagi di ruang makan. Kamu kenapa keliatan aneh gitu ?”
“Eomma inget Lime ?”
“Tentu saja , teman dekatmu kan ?”
“Tuh kan , aneh.”

“Appa , aku ingin bertanya sesuatu.”
“Waeyo ? Masalah gadis itu ? Dia tidak selamat ya.”
“Ne.”
“Seorang manusia , yang masuk Dunia Sihir dan mati di dalam sana, dalam sekejap .. ingatan orang lain tentang dia , semua bukti kalau dia pernah ada di dunia ini akan hilang. Tapi , yang hilang ingatannya hanya Manusia , para Penyihir masih akan mengingatnya.”
“Jadi , apapun foto yang ada aku dan Lime akan hilang juga ?”
“Yeah , exactly.”
“Ya Tuhan ..” Aku berlari meninggalkan ayahku dan menuju kamarku. Benar saja , fotoku dan Lime yang selalu terpajang di meja sebelah kasurku sekarang terlihat aneh. Disana dulu aku merangkul bahu Lime dan kami sama-sama memasang pose ‘peace’ tapi sekarang hanya ada aku disana tanpa Lime. Semua kenanganku bersama Lime hanya ada di otakku , senyumnya , candaannya , kelakuannya, semuanya hanya ada di dalam kepala ini.

Lime , bukan ini akhir yang kuharapkan. Meski Penyihir dan Manusia tidak akan boleh ditakdirkan bersama , tapi setidaknya aku masih bisa bertemu denganmu. Album Foto dan semuanya masih akan tersimpan rapi di kamarku jika kamu masih ada , kalau semua tentangmu menghilang begini , bagaimana aku akan mengingatmu untuk jangka waktu yang lama dan kenapa kepergianmu harus begini tragis ? Lime-ah , aku juga menyukaimu. Sejak lama malah , tapi aku baru menyadarinya di saat-saat terakhir kita bersama. Aku menyesal kenapa nggak bilang padamu sebelum kamu pergi. Saat aku masih punya kesempatan untuk bilang padamu.

Lime-ah , meski kenangan kita hanya akan terkenang olehku .. bisakah kamu tenang disana ? Aku akan baik-baik saja , orang tuamu juga akan baik-baik saja. Aku akan memberitahumu setiap keadaan orang tuamu disini.

Author POV :
Manusia yang masuk Dunia Sihir dan mati disana , akan terhapus juga dari Dunia Manusia. Seakan-akan dia tidak pernah hidup di Dunia Manusia. Ingatan Manusia lain tentangnya pun juga akan terhapus , tepat 1 detik setelah kematiannya.  Ya , inilah yang terjadi pada Lime. Dia meninggal di Dunia Sihir , raganya pun sudah menghilang layaknya debu , ingatan tentangnya telah terhapus dengan sempurna , hanya para Penyihir lah yang akan mengingat bagaimana rupa dan sifat Lime ‘yang dulu ada’.

Ilhoon – yang baru mengetahui hal ini benar-benar kesal dibuatnya. Kenapa ada peraturan seperti itu di OLD BOOK of WITCH ? Itu semua dikarenakan , dulunya Penyihir dan Manusia sudah bersepakat untuk membagi dunianya , tapi Manusia itu tamak. Mereka seenaknya saja mengambil lahan milik Penyihir yang akhirnya muncul peraturan tersebut untuk membuat Manusia itu tidak akan pernah diingat selamanya.

Dunia Sihir kembali seperti awal semula ia dibuat , hanya ada 1 yang memimpin mereka yakni Dunia Sihir Murni. Simon pun diangkat sebagai Master Besar baru menggantikan Master Benicio. Dia juga sekarang sudah menikah dengan JungAh. Semuanya berakhir dengan baik tapi tidak untuk Ilhoon. Dia turut senang untuk Simon dan JungAh , tapi di lain pihak dia juga inginkan keadaan seperti itu untukknya dan untuk Lime. Semua sekarang sudah terlambat , Lime sudah pergi. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Ilhoon.

“Lime , aku juga menyukaimu ! Kamu dengar itu ?”


-TheEnd-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar