Kamis, 11 Agustus 2011

FF/BEAST/Mystery/Part 1/TwoShot

Cast :
Lee Kikwang a.k.a Kikwang
Mitha Ocdyani a.k.a Yoon  Sungkyu

Other cast :
Aliefia (author) a.k.a Kim HyeoShin
Beast member
Everyone yang  menemani author dalam pembuatan ff ini

Author : Aliefia Rizky Diwandana a.k.a YYS5190
Genre : Mystery , Romance


Akhir kata ,






Happy Reading ^^


Part 1 :
Kikwang POV :
“Kikwang , kamu sudah mengerjakan pr sejarah ?”
“....”
“Ya ! Kikwang !”
“Wae ? Kenapa teriak-teriak sih HyeoShin ? Kamu pikir aku tuli ?”
“Kamu ini kan ketua kelas , bukan mencontohkan yang baik eh malah kaki di atas meja sambil pakek headphone !”
“Aissh , kau sendiri jadi wakil ketua kelas juga cerewet ! :p”
“Ayo sini , bantu aku ngerjain pr.”
“Haduh , iya deh.”
Sekarang kelas yang baru , teman baru , dan musuh baru (?) sudah di depan mata , dan sialnya lagi aku dipilih menjadi ketua kelas dan wakilnya adalah Kim HyeoShin  , musuh baruku.
“Ah , selesai.”
“Kamu bisa ngerjain sendiri , kok minta bantuan. Dasar yeoja aneh.”
“Biar , kamu kan belum ngerjain. Jadi , dengan aku pura-pura minta bantuan berarti menghabiskan waktumu , benar kan Kikwang-sshii ?” HyeoShin  tersenyum sinis.
Oh iya , aku belum juga ! Jam sudah menunjukkan pukul 8.59 dan 1 menit lagi waktunya masuk.
“Ya ! HyeoShin ! Kamu menyebalkan !”
“Wae ? Aku salah apa ?”
“Sudahlah , aku malas bertengkar denganmu.”

Sungkyu POV :
Jadi , ini sekolahku yang baru ? “Appa , wae ? Kenapa harus sekolah ini ?”
“Appa kenal sama kepala sekolah Seoul International High School. Jadi , appa memilih sekolah ini.”
“Setelah kejadian yang menimpa Dujun oppa , appa masih percaya sekolah ini ?”
“Yoon Sungkyu ! Jangan pernah mengungkit masalah kakakmu itu lagi , dia hanya sial. Jangan pernah hubungkan kecelakaan itu dengan sekolah ini. Sekolah ini sangat bagus mencetak idol-idol berbakat seperti Taemin SHINee , Lee DongHae Super Junior , BoA , dan lain sebagainya. Masih mau melawan appa ?”
“Aku bukan melawan , appa. Hanya saja , aku masih terbayang wajah oppa saat ditemukan waktu itu , appa.”
“Dujun bukanlah anak yang akan mati bersedih. Dia mati senang(?)  , Sungkyu. Kamu harusnya tau , mungkin diatas sana dia bersedih melihat kamu bertindak bak anak kecil.” *mati senang itu gimana ?* #kagak tau# *GUBRAKK!!*
“Ya sudah , terserah appa.”
“Mianhae , Sungkyu-aah. Aku hanya ingin kamu menjadi anak yang berhasil.”
“Ne , aku turun dulu.”
Oppa , mianhae. Aku harus sekolah dimana kamu meninggal.
-FLASHBACK-
“Mwo ? Oppa jatuh di sekolah ?”
“Ne , kamu harus cepat kesini Sungkyu-aah.”
“Ini aku berangkat , Junhyung oppa.”
Segera aku bergegas menuju sekolah Dujun oppa , Seoul International High School. Saat aku sampai , Dujun oppa masih tergeletak di atas tanah dengan tubuh bersimbah darah. “Apa yang terjadi , kenapa Dujun oppa bisa kayak gini ?”
“Mianhae , gak ada yang tau dengan jelas kenapa ini terjadi.”
“Jun oppa ! Kamu teman baiknya dan kamu gak tau tentang temanmu sendiri ?!” Aku setengah berteriak.
“Sungkyu ,”
“Sudah , biar aku sendiri yang bawa oppa ke RS. Kalian semua hanya teman-teman yang gak berguna. Mau hanya saat dia memberimu uang !”
“Sungkyu-aah , biar aku bantu.”
“Menyingkir dariku dan dari Dujun oppa !”
Tapi terlambat , Dujun oppa sudah meninggalkanku menuju alam lain tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
“Sungkyu , aku turut berduka.”
“Kalian sedih ? Tentu kalian sedih , karena pemasukan kalian berkurang ! Hiks..Hiks..”
“Sungkyu , aku dan Hyunseung benar-benar merasa sedih. Dan kami gak pernah menganggap Dujun hanya sebagai kotak uang kami. Dia sahabat kami.”
“Aku .. AH , terserah !”
Sejak saat itu aku benci memiliki teman , aku lebih suka menyendiri.
-FLASHBACK END-

Kikwang POV :
“Kikwang-sshii , mana pr.mu ?”
“Aku .. aku belum mengerjakannya seonsaengnim.”
“Sejak kapan kamu jadi pemalas seperti ini ?”
“Aku sibuk , seonsaengnim. Jeongmal mianhae.”
“Sibuk ? Alasan macam apa itu ? Ya sudah , sekarang lari keliling lapangan 5x !”
“Seonsaengnim ...”
“Sudah , ini hukuman karena kamu belum mengerjakan pr.mu.”

Kulihat , HyeoShin tersenyum penuh misteri. Jadi , dia senang aku begini ?

BRAKKK !! “Aduh.”
“Kamu ini namja , tapi kayak gitu aja udah kesakitan.”
“Apasih ? Biasa aja deh , gak usah nyolot gitu.”
“Kamu lagi yang nyolot.”
“Ya sudah , terserah.”

Kali ini siapa lagi ? Yeoja yang menyebalkan.


Sungkyu POV :
Namja apa dia itu ? Yang nabrak , bukannya minta maaf malah mengaduh kesakitan. Aneh.
“Permisi , seonsaengnim.”
“Oh , kamu Yoon Sungkyu ?”
“Ne ,”
“Silahkan masuk.”

Ini kelasku yang baru , eoh ? “Annyeong , naneun Yoon Sungkyu imnida. Bangapseumnida.” Aku membungkuk 10 derajat , aku paling benci disuruh membungkuk. Menunjukkan sopan santun ? Apa masih ada sopan santun jaman sekarang ?
“Sungkyu , kamu duduk di sebelah kursi yang ada tasnya itu.”
“Ne, seonsaengnim.”

Baru saja aku duduk , sudah ada yang ingin berkenalan. Apa sebegitu pentingnya teman , kenalan ?
“Naneun Yang Yoseob imnida.” Aku tidak menghiraukan namja yang memiliki rambut keemasan itu.
“Kamu ini , aku mengenalkan diriku tau.”
“Lalu ?” jawaban singkat ini sukses membuatnya kembali ke posisi awal dia duduk.

Kikwang POV :
Aku sudah selesai menjalani hukumanku , dan melihat ada seorang yeoja yang duduk di bangku yang dulu kosong. Aku salah lihat , eoh ?, batinku. Kucoba memukul tangannya dan dia gak tembus pandang.
“Pabo ! Appo ..”
“Mian , ..” Saat yeoja itu mendongakkan kepalanya , aku langsung terjatuh.
“Neo ?!”
“Yeoja menyebalkan !”
“Namja lemah !”
“Lee Kikwang-sshii ? Yoon Sungkyu ? Kalian ada apa , ribut-ribut ?”
Siapa ? Yoon Sungkyu ? Marganya sama dengan orang itu ? “Anniyo , seonsaengnim.” Dan sialnya aku menjawab bersamaan dengan yeoja menyebalkan itu.
“Haha , kalian ini. Baru pertama kali bertemu sudah kompak. Baguslah.”
Baguslah katanya , mentang-mentang dia guru , seenaknya saja menentukan.

Istirahat ....

[Still Kikwang POV]
“Kikwang-sshii , bagaimana rasanya lari pagi tadi ? Menyenangkan bukan ? Haha”
“Ya! Yeoja cerewet , kamu sudah membuatku lari pagi yang gak kuinginkan. Ayo , ikut aku.”
“Wae ? Aku gak mau.”

“Kikwang , jangan ganggu HyeoShin.”
“Yoseob ?”
“Dia yeojachinguku , jangan seenaknya pegang tangan pacar orang lain.”
“Sejak kapan , kalian ?”
“Bukan urusanmu , Kikwang. Ingat sekali lagi , kesalahanmu jangan timpakan pada yeojaku.”
“Yoseob , kamu gak tau dia di belakangmu kan ?”
“Siapa bilang ? Aku tau dia menyuruhmu membantu pr sejarahnya kan ? Dia sengaja melakukannya , iya kan ? Dia ini yeoja yang gak munafik , dia berkata jujur padaku.”
“Dan kamu tetap menyukainya ?”
“Ne , waeyo ? Ada masalah ? Aku suka dia apa adanya. Dia melakukan itu semua karena dia iri dengan kepintaranmu , Kikwang.” HyeoShin lalu memukul Yoseob. “Aw.”
“Haha , jadi kamu selama ini iri padaku , HyeoShin ? Bilang saja , gak usah main curang.”
“Tapi , yeojaku ini juga pintar , gak kalah sama kamu. Sayang kamu belum tahu.”


Sungkyu POV :
Kikwang , Yoseob , HyeoShin. 3 orang yang membuatku muak di hari pertama aku sekolah. “Can you shut up your mouth ?”
“Sorry , miss. We bothering you.”
“You know what i mean , HyeoShin ?”
“Very clear , Sungkyu-sshii. Kamu pikir semua orang Korea gak bisa bahasa inggris ? Aku pernah tinggal di Los Angeles selama 1 tahun.”
“Oh. Sepertinya aku gak menanyakannya , HyeoShin-sshii ? Menyombongkan diri , ne ? Kasian , butuh tepuk tangan , huh ?”
“Neo ?!” HyeoShin mulai terpancing dan Yoseob menahannya. “Chagi , dia memang seperti itu.”

Kupasang headphoneku dan menulis cerita yang belum kuselesaikan. “Kamu suka nulis ya ?”
“Kikwang-sshii. Bisakah kamu menyingkir dariku ?”
“Baiklah , miss angkuh. I’ll be back off so you can live better.” *promosi lagu nih ?* #iya , kan g.na noona sunbaeku# *ayo nyanyi bareng* #gak apal gueh# *Oh , dasar*
“Gak author , gak Kikwang sama-sama gak jelas.”

Kikwang pergi , dan malah muncul Hyunseung oppa dan Junhyung oppa.

“Sungkyu , aku dengar kamu ke sekolah ini setelah balik dari London.”
“Lalu , ada apa kalian kesini ?”
“Sejak kejadian itu kamu makin jadi sinis , eoh ?”
“Jun oppa , bisakah kau menyingkir dariku ?”
“Hey , aku disini untuk menyambutmu. Seharusnya kamu senang.”
“Senang ? Dengan sekolah yang sudah membuat oppaku hilang selamanya dari dunia ini ?”
“Jika kau benci sekolah ini , lalu kenapa bersekolah disini ?”
“Kalau  saja bukan appaku yang memohon , mana mau aku sekolah disini.”
“Jadi , sampai sekarang pembunuhnya belum ketahuan ? Setelah 2 tahun terpendam , huh ?” Hyunseung oppa angkat bicara.
“Kalau kalian kesini cuma mau mengungkit kejadian itu , lebih baik kalian pergi. Tapi sebelum itu , bawa juga tinjuku bersamamu , ne ?” Aku mengepalkan tanganku dan mendaratkan tinjuan ke pipi Junhyung oppa.
“Jika ini membuatmu senang , lakukan terus Sungkyu. Aku rela.”
“Jangan melakukan hal ini , oppa. Kau tahu aku gak bisa nahan emosiku kalau sudah berhubungan dengan oppaku yang satu itu. Hiks .. Hiks ..”

Kikwang POV :
Saat aku masuk kelas , kulihat Sungkyu menangis. Yeoja angkuh itu bisa menangis ? Tapi , dia gak sendiri . Ada 2 namja yang aku kenal bersamanya juga. Junhyung hyung dan Hyunseung hyung. “Sungkyu ?”
“Kamu lagi.” Dia menghapus air matanya.
“Kamu gak papa ?” Ada sedikit rasa iba saat melihat yeoja ini menangis.
“Bukan urusanmu.” Dia kembali sinis seperti semula , dan itu berarti yeoja ini baik-baik saja.

“Sungkyu , aku pamit dulu.”
“Nado.”
“Ne , jangan kembali lagi.”
“Kami gak bisa janji , Sungkyu-aah.”

Sungkyu-aah ? Apa Sungkyu mengenal 2 orang itu ? “Wah , ada pasangan baru , chagi.”
“Shin-aah , jangan bicara seperti itu.”
“It’s the fact. Mereka baru kenal udah bisa berduaan di kelas.”
“Sudah , kita kan bisa berduaan juga (?)” *wah ,,* #kan itu sama kamu thor# *oh iya :p* #kamu ini , masa ngelupain namjachingumu yang imut ini sih ?# *Chagi , cukup. Kita lanjutin ntar aja. Sekarang kan ceritanya Kikwang sama Sungkyu* #oke , kita lanjutkan nanti.. -wink-  #

“Sungkyu , mianhae kalau aku terlalu ikut campur. Apa kamu kenal sama Junhyung hyung sama Hyunseung hyung ?”
“Kenal , mereka dulu adalah mantan sahabat kakakku. Wae ?”
“Mereka menyakitimu , eoh ? Akhirnya , kamu nangis.”
“Kalo gak tau , jangan jadi sok tau deh.”
“Aku sekedar bertanya.”
“Terserah. Tapi , ada kejadian yang membuatku menangis dan bukan urusanmu.”

ESOKNYA ....

Sungkyu POV :
“Sungkyu , jadi kamu sekolah di sana ? Baguslah , kamu harus bisa meneruskan cita-citaku sebagai idol , ne ?”
“Oppa , kamu gak marah ?”
“Anniyo , aku malah senang kamu bisa melanjutkan sekolah disana.”
“Oppa , kamu gak marah sama pembunuhmu ?”
“Anniyo , wae ? Kamu masih dendam , chagi ?”
“Aku masih penasaran sama pembunuhmu. Bukan berarti aku ingin menjebloskan dia ke penjara.”
“Aku masih ingat sedikit , dia bertubuh kecil.”
“Wajahnya ?”
“Aku lupa , kamu pikir orang mati punya memori sebanyak orang hidup ? Dasar , kamu ini.”
“Aissh , oppa ini. Kenapa kamu belum melewati cahaya , oppa ?”
“Mungkin belum waktunya.”
“Bilang saja , karena pembunuhmu belum ketemu makanya jadi kayak gini.”
“Haha , begitulah.”
“Oppa pabo. :p”
“Sejak kapan kamu bisa ngelihat aku ?”
“Sejak aku lihat jasadmu di depan mataku. Aku tau kamu disana juga melihat jasadmu.”
“Whoa ?! Itu sudah lewat 2 tahun dan kamu baru ngaku sekarang ?”
“Apa ada untungnya untukku ?”
“Ya ! Setidaknya biarkan aku berbicara padamu.”
“Oppa , bogoshipo. Aku pengen meluk kamu.”
“Sungkyu-aah , jangan seperti itu. Aku hanya butuh bantuanmu. Jebal ~”
“Hmm , baiklah.”

Arwah Dujun oppa menghilang , dan aku akan berusaha menemukan pembunuh itu.

Di Lain Tempat ....

Kikwang POV :
“HyeoShin , kamu udah ngerjain fisika ?”
“Fisika ? Udah , kenapa ? Mau nyontek ?”
“Bukan , aku cuma pengen nyocokin.”
“Ini.”
“Gomawo.”

Yeoja angkuh itu belum datang ? 5 menit lagi masuk , tapi dia gak keliatan ?

“Annyeong ,”
“Oh , Junhyung hyung.”
“Mana Sungkyu ?”
“Wae ? Dia sepertinya gak masuk.”
“Dasar , baru 1 hari sekolah tapi udah gak masuk. Ya sudah , gomawo.”
“Cheonmaneyo.”

Sebenarnya , apa hubungan antara Sungkyu dan Junhyung hyung sih ? “Ya! Mana yeojamu itu ?”
“Aissh , sejak kapan Sungkyu jadi yeojaku , huh ?”
“Sejak kemarin , kan ? Masa udah lupa.”
“HyeoShin , kamu ini kalo gak ganggu aku gak bisa ya ?”
“Ne , kamu tahu gitu. Hahaha. Sudah bukunya ? Sini ,”
“Iya , ini udah.”

Sungkyu POV :
Ah , aku telat sepertinya. “Mianhae , ajusshii.”
“Oh , Sungkyu. Silahkan masuk.”

Ada apa ini ? Kenapa aku diperlakukan istimewa begini ? Segera aku menuju kelas dan berharap gurunya belum datang. “Excuse me , sir.”
“Ah , please enter. Sit down on your chair , miss.”
“Thank you , sir.”
Setelah aku duduk , aku langsung mengeluarkan buku bahasa Inggris dan kotak pensil. “Kupikir kamu gak masuk.”
“Kamu pikir aku anak seperti apa ? Baru 1 hari masuk kok udah bolos.”
“Wah , kenapa jalan pikirmu sama seperti Junhyung hyung ?”
“Oh , jadi dia tadi kesini ? Mencariku ?”
“Ne ,”
“Oh.”
“Sepertinya , kata-katamu selain ah , oh , gak ada lagi ya ?”
“Bukan urusanmu.”
“Apa kamu punya kakak ?”
“Kalau iya ,kenapa ? Kalau gak , kenapa ?”
“Aku kan cuma tanya.”
“Punya tapi dia gak di Korea sekarang. Wae ?”
“Namanya Yoon ?”
“Sudahlah , ini pelajaran dan kamu masih saja berbicara seperti kita kenal dekat.”
“Ne , ara ara.”

Author POV :
Sungkyu bersekolah sambil mencari tau masalah oppanya , yaitu mencari pembunuh Dujun agar ia bisa melewati cahaya. Tapi , sampai sekarang dia gak menemukan satupun saksi maupun bukti kematian Dujun. Guru-guru di sekolah pun berfikir bahwa Dujun itu bunuh diri , bukan dibunuh.
Di samping itu , Kikwang yang masih penasaran masih saja terus mendekati Sungkyu , padahal Sungkyu benci untuk dekat dengan orang lain.

Kikwang POV :
“Sungkyu , boleh aku bermain ke rumahmu ?”
“Buat apa ? Kamu mau nyuri barang , huh ?”
“Ha ? Mikir apasih kamu , kamu itu gak bisa gak mikir negatif ya ?”
“Wae ? Aku emang gak bisa percaya sama orang sejak kejadian itu !”
“Kejadian ? Kejadian apa ? Kamu bisa cerita ke aku , mungkin bisa lebih lega.”

Sungkyu akhirnya mulai bisa percaya padaku , dia menceritakan kejadian bahwa kakaknya meninggal 2 tahun lalu , dan sampai sekarang pembunuhnya masih belum ditemukan. “Jadi , itu ceritanya mengapa kamu menangis saat Junhyung hyung dan Hyunseung hyung datang ?”
“Ne , kenapa harus oppaku yang mati ? Kenapa Tuhan gak mau ngasih tahu siapa pembunuhnya ? Ini gak adil.”
“Ya sudah , aku bakla bantu kamu nyari pembunuhnya. Kita sewa detektif saja bagaimana ?”
“Detektif ? Apa kamu kenal seseorang ?”
“Iya , namanya Son Dongwoon.”
“Jinja ? Gomawo , Kikwang-sshii.” Sungkyu memelukku , aku yakin dia hanya ingin menunjukkan rasa terima kasih.
“Cheonmaneyo.”

Sungkyu POV :
Ini adalah hari pertama , aku mengucapkan terima kasih pada orang lain semenjak 2 tahun lalu. “Kan , sudah kubilang kalo mereka sepasang kekasih.” Gara-gara kata-kata HyeoShin aku langsung melepas pelukanku.
“Iya kamu bener , chagi. Mereka masa bisa pelukan berdua di kelas.”
“Ya ! Yoseob , HyeoShin . Kalian berdua itu kayaknya emang perfect banget ya ? Sama-sama suka ganggu orang.”
“Halah , ngaku aja deh , Kwang. Belagak nutupin gitu. Cepet tembak gih. Haha.” HyeoShin lalu menggandeng Yoseob ke bangkunya.
Tembak ? Dia pikir aku akan menerima Kikwang begitu saja ?

Di  rumah ...
[Still Sungkyu POV]

“Oppa , tunjukkin dirimu , gih.”
“Apa ? Sudah menemukan ?”
“Menemukan apanya , masa kamu Cuma inget dia kecil ? Gak mungkin ah , masa pembunuh itu kecil.”
“Iya sih , yang kecil itu bukan pembunuhku. Ada satu lagi yang badannya besar , tinggi. Wajahnya juga lumayan , tapi masih mending aku sih. Haha.”
“Oppa , bisa-bisanya kamu bercanda.”
“Kamu kayak gak tau aku aja.”
“Ya sudah , besok ada detektif yang bakal bantu aku sama Kikwang.”
“Siapa ? Kikwang ? Lee Kikwang ?
“Ne , kamu tau dia , oppa ?”
“Sepertinya , apa dia pendek , kecil , dan berotot ?”
“Ne ,”
“Aku kenal dia , tapi aku gak tau apa dia juga ada hubungannya sama pembunuhan itu.”
“Jinja ? Bagaimana dengan Junhyung dan Hyunseung oppa ?”
“Mereka berdua kan sahabatku , gak mungkin ngelakuin hal yang buruk donk.”
“Ya sudah , lebih baik oppa balik deh , aku mau istirahat.”
“Ne , arasseo nae dongsaeng ~ Anyyeonghi jumusaeyo ..”
“Annyeong.”

Bip. 
From : Kikwang
Selamat malam , Sungkyu. Mimpi indah. Besok kita bejuang bersama Dongwoon ajjushii. Arachi ? :)

To : Kikwang
Ne , ara. Mimpi indah juga , Kikwang. ^^v

Aku mulai bisa mempercayai orang karena anak ini , ne ? Tuhan , terima kasih karena Engkau memberiku Kikwang sebagai teman.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar