Kamis, 26 Juli 2012

FF - Season of The Witch (Chapter 3)






Cast :
Jung Ilhoon a.k.a Hoon “Witch of Fire” (BtoB Rapper)
Kim Hyerim a.k.a Lime (Hello Venus)

Other Cast :
Han Sanghyuk a.k.a Sanghyuk “Witch of Woods” (VIXX's Maknae)
Noh Minwoo a.k.a Minwooo “Witch of Water” (Boyfriend's Maknae)
Choi Min Ki a.k.a Ren “Witch of Metal” (NU’EST's Maknae)
Choi Junghong a.k.a Zelo “Witch of Land” (B.A.P's Maknae)
Park Junho a.k.a Simon “Wizard’s Teacher” (Dalmatian's Rapper)
Lim Soo Jung a.k.a Soo – Simon’s friend

Genre : Fantasy
Author : sobieun

Saya sangat berharap RCL dari reader. Soalnya , entah kenapa saya ngerasa cerita saya makin down dari hari ke hari u.u dan maaf atas segala kesalahan yang ada di FF ini  jadi komen berupa saran dan krtiik sangat membantu dalam finishing FF ini ♥ mohon bantuannya ya  よろしく おねがいします!


Last Chapter :

Lalu , siapakah pemimpin Dunia Sihir Gelap yang Baru ? Menurut kabar yang beredar , kekuatannya melebihi Pemimpin yang sebelumnya. Bahkan dia memiliki kemampuan yang hanya dimiliki beberapa penyihir saja. Dengan semua kabar burung tentang kekuatan Pemimpin Dunia Sihir Gelap ini apakah bisa 5 Penyihir Muda ini mengalahkan ‘DIA’ ? Menghentikan sepenuhnya kekejian yang sudah direncanakan oleh Pemimpin Dunia Sihir Gelap ? Memusnahkan semua Penyihir Dunia Sihir Gelap dari dunia ini selamanya ?


Chapter 3

Hoon POV :
“Kekuatan kalian sudah lumayan meningkat , kalian bisa pulang ke dunia manusia.” Master Simon lalu membungkukkan badan diikuti master yang lain. “Ilhoon , kamu yang paling harus banyak istirahat. Kamu yang paling ngeforsir dirimu dengan latihan ini.” Lanjutnya.
“Ya.” Kepalaku memang agak pusing dan badanku rasanya sakit semua. “Kami kembali dengan pintu itu , Master ?” tanyaku.
“Ya , karena sepertinya nggak memungkinkan untuk kalian melompati ruang antara dua dunia dengan fisik yang lemah seperti ini , jadi kami pikir lebih baik kalian lewat jalan pintas pintu ini.”
Aku dan ke-4 anak itu segera melewati pintu itu dan aku sekarang sudah berdiri di taman dekat rumahku. Kenapa itu jaraknya sangat dekat tapi sepertinya akan susah menuju kesana ? Aku jalan perlahan , kakiku pun terseok-seok saat digunakan untuk berjalan.

Tiba-tiba .. “Kenapa baru sekarang kembali ?!! Kenapa ! Aku mengkhawatirkanmu pabo !” Aku membalikkan badan dan Lime masih memelukku sambil menangis terisak-isak.
“Lime. Kamu kenapa sih ? Nangis nggak penting gitu ?” ucapku sambil terlihat santai.
“Nggak penting ? Aku menangis karena lihat kamu masih hidup ! Bahkan hampir 2 minggu ini kamu nggak kasih kabar apapun ! Kamu kan punya handphone , di Jeju juga ada telepon kan ? Apa susahnya sih beri kabar sekali aja ?”
“Kamu beneran khawatir nih ? Ya ampun , ada yeoja yang suka sama aku lagi nih. Haha.”
“Ya Tuhan , sekarang masih bisa narsis kayak gini ? Ya udahlah , terserah.”
“Ya~ jangan ngambek gitu dong. Antar aku ke rumah ya ?”
“Ih , jalan sendiri kan (bisa) .. omooo , hidungmu.” Lime mengeluarkan sapu tangan dan menempelkannya di hidungku. “Apa yang terjadi sih ? Kamu bisa sampe mimisan gini ?”
“Latihan pedang , aku terlalu keras untuk latihan sampe cuma tidur 1-2 jam sehari.”
“Ya udah , ayo cepet diobati.”

Lime POV :
Ya Tuhan , masih belum ada tanda-tanda Ilhoon kembali ? batinku. Aku berjalan ke arah taman dekat rumah Ilhoon dan rumahku. Tunggu , ada seseorang disana .. itu .. ILHOON !! Aku segera berlari memeluknya , air mataku langsung mengalir dengan derasnya. Ya Tuhan , sebesar inikah kangennya aku padanya ? “Kenapa baru sekarang kembali ?!! Kenapa ! Aku mengkhawatirkanmu pabo !”
“Lime. Kamu kenapa sih ? Nangis nggak penting gitu ?” Ilhoon hanya tersenyum seperti orang bodoh.
“Nggak penting ? Aku menangis karena lihat kamu masih hidup ! Bahkan hampir 2 minggu ini kamu nggak kasih kabar apapun ! Kamu kan punya handphone , di Jeju juga ada telepon kan ? Apa susahnya sih beri kabar sekali aja ?”
“Kamu beneran khawatir nih ? Ya ampun , ada yeoja yang suka sama aku lagi nih. Haha.”
“Ya Tuhan , sekarang masih bisa narsis kayak gini ? Ya udahlah , terserah.”
“Ya~ jangan ngambek gitu dong. Antar aku ke rumah ya ?”
“Ih , jalan sendiri kan (bisa) .. omooo , hidungmu.” Aku segera mengeluarkan sapu tangan untuk menekan mimisan hidung Ilhoon. “Apa yang terjadi sih ? Kamu bisa sampe mimisan gini ?”
“Latihan pedang , aku terlalu keras untuk latihan sampe cuma tidur 1-2 jam sehari.”
“Ya sudah , ayo cepet diobati.” Aku memperhatikannya saat berjalan , sepertinya jalannya agak terseok-seok. Kalau berlatih pedang kan nggak sampe segitunya juga kan ? Latihan pedang untuk apa juga ? Dia pikir ini jaman dinasti Joseon ?

Hoon POV :
“Aku pulang.” Ucapku sambil membuka pintu.
“Ah , Hoon-ah. Eomma senang kamu akhirnya kembali dari latihan. Kamu mimisan ? Pasti kamu latihan terlalu keras ya disana ? Dasar , like father like son.”
“Eomma , ada Lime disini.” Aku berbisik pada eomma untuk menghentikan pembicaraan tentang latihan ini sebelum ada kata ‘sihir’ yang terucap.
“Oh , Lime. Aku baru saja masak gimbap , mau bergabung dengan kami untuk makan ?” Eomma ini emang jagonya akting. “Hoon-ah , appamu bilang kalo kamu sampe rumah eomma harus kasih tahu kamu sesuatu.”
“Araseumnida , setelah makan saja ya eomma.”

“Lime , ceritakan apa yang terjadi di sekolah.”
“Nggak ada yang menarik , hanya PR yang menumpuk yang sudah menunggumu.”
“Aigoo , bagaimana caranya aku mengerjakan PR kalau keadaanku buruk seperti ini ?”
“Itu tergantung padamu.”
“Ih , kamu kok jadi kejem gini sih ?”
“Biarin.” Aku tersenyum , lama sekali aku nggak liat wajah ini.

Simon  POV :
“Halo , Simon.”
“Ya .. KAMU ?!”
“Weits , tunggu. Kita bisa bicara dengan cara baik-baik kan , temanku tersayang ?” dia membelai rambutku dan segera duduk tanpa dipersilahkan. “Bagaimana kabarmu disini ? Aku dengar kekuatanmu hanya tinggal Tanah. Aduh , kasihannya.”
“Meskipun begitu , aku lebih bahagia disini , Soo.”
“Soo ? Ah , ternyata kamu masih ingat namaku ? Aku pikir dengan penyamaran ini kamu tidak akan kenali aku.”
“Temanku tersayang ? Siapa lagi yang akan memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu.”
“Hei , jangan bicara sembarangan. Kalau kamu mau kembali ke Dunia Sihir Gelap dan menjadi Komandanku maka aku akan memulihkan seluruh kekuatanmu.” Aku tersenyum dan menghampirinya.
“Soo , apapun yang akan kamu tawarkan padaku , aku nggak akan kembali kesana lagi. Aku sudah bahagia di Dunia Sihir Murni. Disini hidupku lebih aman , tanpa adanya pengejaran yang akan membuntutiku kemanapun aku pergi. Aku pun sudah bertekad untuk menghancurkanmu , Soo.”
“Bahagia disini ? Apa karena wanita bernama JungAh itu ? Kukira seorang Penyihir Level Atas sepertimu tidak mudah dibutakan oleh cinta , Simon.”
“Malah aku yang kasihan padamu , Soo. Tidak ada satupun orang yang menyayangimu , mencintaimu , bahkan peduli padamu sedikit pun. Komandan , Prajurit , dan Pesuruhmu pun disana hanya atas nama SETIA. Bukan karena mereka peduli padamu ! Mereka semua pernah mengucapkan janji setia untuk bekerja pada Semua Pemimpin Dunia Sihir Gelap sampai mereka dimusnahkan.”
“Bukankah begitu juga denganmu Simon ?” Aku hanya tersenyum simpel.
“Aku tidak pernah mengucapkan janji itu , Soo. Aku hanya diam saat semuanya mengucapkan janji itu , tapi tidak ada yang sadar masalah itu. Jadi , aku tidak akan pernah kembali kesana lagi.”
Cklek .. “Lebih baik aku pergi dari sini , tapi berhati-hatilah .. rencanaku berikutnya sepertinya akan melibatkan banyak pihak. HAHAHAHAHA”

“Permisi , Simon.”
“Oh , JungAh.”
“Aku dengar ada orang tadi disini.”
“Dia Pemimpin Dunia Sihir Gelap.”
“Apa yang dia lakukan disini ? Kenapa dia bisa melewati Portal Pelindung kita ?”
“Kekuatannya lebih besar dari yang kita duga , JungAh. Oh , kamu nggak papa ?”
“Aku baik-baik saja. Kenapa ?”
“Berhati-hatilah , aku takut Soo melakukan hal yang nggak terduga padamu.”
“Baiklah , aku akan berhati-hati.” JungAh tersenyum , “Kamu istirahatlah , sepertinya kamu yang paling ingin menghancurkan Dunia Sihir Gelap. Kita akan berjuang bersama , Simon. Good Night.”
“Good Night.”

Aku menyukai JungAh sejak pertama kali aku berada di Dunia Sihir Murni , dulu saat aku masih berumur 18 tahun ...

FLASHBACK..

“Simon , wilayahmu berada di daerah Dunia Sihir Murni.” Perintah Magnus Ciodaru , Pemimpin Dunia Sihir Gelap. “Buatlah Penyamaran yang paling sempurna yang biasa kamu lakukan jika sedang dalam latihan bersama Soo Jung.”
“Ya , saya mengerti.” Aku segera berdiri dan keluar dari ruangan tahta Dunia Sihir Gelap.

“Apa yang dia katakan ?”
“Aku diletakkan di Dunia Sihir Murni.” Jawabku singkat.
“Benarkah ? Kalau begitu kita berpisah ? Aku harus disini untuk mempersiapkan prajurit-prajurit baru ini.”
“Yeah , aku harus bersiap-siap , Soo.”
“Berhati-hatilah , kekuatan kita masih belum sempurna. Master besar di Dunia Sihir Murni kudengar sangat kuat.”
“Tidak usah memberitahuku , Soo.”
“Kita bertemu lagi saat pertarungan , Temanku tersayang.”

Segera setelah itu , aku berangkat menuju Dunia Sihir Murni. Kenapa Pemimpin sialan itu harus menyuruhku pergi ke Dunia Sihir Murni sih ? Tempat yang aku nggak kenal siapapun. “Permisi , aku Penyihir baru yang tersesat. Apakah benar ini jalan menuju Dunia Sihir Murni ?” tanyaku pada seorang gadis yang sedang memetik daun-daun herbal.
“Iya. Ini jalannya , mau kuantar ? Aku juga sudah mau pulang ke rumah.” Dia lalu menoleh dan tersenyum. “Siapa namamu ? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu.”
“S..s..Simon. Namaku Simon. Aku memang bukan asli Dunia Sihir Murni , tapi aku juga bukan Penyihir dari Dunia Sihir Gelap.”
“Lalu kamu selama ini tinggal dimana ? Ayo , sambil jalan.” Dia menarik tanganku dan menggandengnya. “Oh iya , Namaku JungAh.”
“Aku tinggal di Rumah yang ada di pucuk Gunung Halla.”
“Lalu kenapa kamu ingin ke pusat Dunia Sihir Murni ?”
“Aku ingin belajar sihir lebih dalam. Tidak boleh kah ?”
“Bukan , biasanya orang yang udah milih netral itu jarang yang mau milih antara DSM atau DSG.”
“Memang sih , tapi aku nggak punya teman disana. Aku hanya ingin mendapat teman baru.”
“Ah , begitu. Nah , itu pintu gerbangnya. Sudah pernah lompat antar dimensi kan ?”
“Dimensi ?”
“Iya , jadi antara dunia luar dan DSM itu dipisahkan oleh portal pelindung. Portal pelindung ini terdapat di dimensi 4 , sedangkan kita ini di dimensi 3.”
“Lalu DSM itu dimensi 4 juga ?”
“Diantara 3 dan 4. Accipere Nos.” Accipere Nos ? Apa itu mantranya ? Jadi , ini alasan kenapa DSG sangat sulit untuk melecak DSM ?

Setelah itu , aku hanya belajar dan mengamati DSM saja. Memberitahukan keadaan yang ada di DSM pada DSG. Tapi , semakin lama aku di DSM semakin aku nggak pengen pergi dari sini. Bahkan , aku mungkin sudah jatuh cinta pada gadis bernama JungAh itu. Kudengar dia lebih tua dariku 3 tahun , tapi itu bukan masalah.
“SIMON ! Buka cerminnya !”
“Maaf , Soo. Ada apa ?”
“Gerhana akan datang sebentar lagi , kenapa kamu nggak segera pergi dari sana sih ?”
“Aku masih belum tahu rencana mereka , Soo. Jangan gegabah.”
“Tapi , aku sudah rindu padamu Simon.”
“Hah , kupikir apa. Aku mungkin akan kembali H-1 gerhana muncul , Soo.”
“Baiklah.”

“Simon , kamu bukan Penyihir yang tinggal di Gunung Halla bukan ?” Aku menoleh , ada 4 Master Besar DSM masuk di ruangan belajarku.
“Maksud anda apa , master Veronica ?”
“Bukan apa-apa , kami sudah mengecek dan bertanya pada semua Penyihir yang tinggal di Gunung Halla dan sekitarnya , kata mereka tidak ada anak bernama Simon disana.” Dia memiringkan kepalanya , “Kamu suruhan dari Magnus bukan ? Salah satu Penyihir Dunia Sihir Gelap. Pantas saja aku merasa aneh saat melihatmu berjalan dengan putriku JungAh.”
“S..S..Saya minta maaf master. Selama saya disini , saya malah merasa lebih aman disini. Saya merasa nyaman bersama kalian semua. Saya sudah sangat mencintai Dunia Sihir Murni , seakan saya sudah menjadi bagian di dalamnya.”
“Kami akan menerimamu , jika kamu seperti kami.”
“Seperti anda ?”
“Ya , mengabdikan dirimu pada Dunia Sihir Murni – menjadi seorang Master dan hanya menguasai 1 jenis kemampuan.”
“1 jenis kemampuan ? Tapi ..”
“Terserah padamu , kalau kamu masih ingin bertahan disini dan menjadi bagian dari DSM lebih baik turuti persyaratan tadi.”
“B..Baiklah.”
“Kamu adalah seorang Penyihir Level Atas, Simon. Jadi aku yakin kamu akan bisa menggunakan kekuatan ini dengan baik.”
“Anda mengambil kekuatan apa , Master ? Akh ..” Badanku melemas , aku jatuh berlutut sambil memegangi sekujur badanku yang mulai dingin.
“Api , Air , Kayu , dan Logam. Tanah masih akan ada di dalam tanganmu.”
“M..M..Master ..”
“Tubuhmu kuat sekali. Kebanyakan Penyihir langsung pingsan sesaat setelah ritual pengambilan kekuatan ini dimulai.”
“Sa..ya.. ingin ..mast..er berjanji satu hal.”
“Ya ?”
“Ja..ngan bi..lang pa..da Jung..ah kala..u sa..ya ada..lah penyi..hir DSG.” Setelah itu aku nggak ingat apapun.

BEBERAPA HARI KEMUDIAN..

“Aku dimana ?” Saat aku membuka mataku , yang terlihat hanya atap berwarna coklat.
“Rumahku.” Aku menolehkan kepalaku ke kanan dan menemukan JungAh sedang memasukkan bunga ke dalam vas. “Aku dengar dari ibu , kamu sakit. Jadi aku minta ibu supaya kamu bisa tinggal disini dulu sementara , kamu juga nggak ada saudara kan ? Kalau disini aku bisa ngerawat kamu.” Dia tersenyum lalu duduk di sebelahku.
“Terima kasih.”
“Hei , nggak perlu berterima kasih. Aku yakin suatu hari , aku akan berutang budi padamu. Ayo bangun , aku tuntun. Kita makan malam.”
“Ya.”

SAAT GERHANA DATANG ..

“Master , saya tidak boleh ikut bertarung ?” tanyaku pada Master Veronica.
“Dengan fisik yang masih lemah begitu , sebaiknya kamu disini bersama JungAh. Aku titip dia , kamu cowok yang bisa dipercaya kan ?”
“Tentu saja.”
“Baiklah , kalau terjadi sesuatu padaku .. JungAh adalah tanggung jawabmu mulai saat itu. Mengerti ?”
“Mengerti.”
Setelah itu , aku tidak pernah bertemu Master Veronica lagi. Beliau gugur di pertempuran melawan DSG , dan ternyata yang membunuhnya bukan lain adalah Soo Jung , temanku sendiri. Sejak hari dikabarkan bahwa Master Veronica tiada , JungAh selalu berusaha mencari pembunuhnya. Aku pun jadi ikut marah melihat JungAh yang biasanya ceria menjadi pendendam begini. “Soo , Aku akan menghancurkanmu di Pertempuran 8 tahun lagi !!”

FLASHBACK END

Author POV :
“Jadi , ini tipe wanita kesukaan Simon ?”
“Anda siapa ya ?”
“Oh ! Kamu mirip sekali dengan salah satu Master yang kubunuh 8 tahun yang lalu. Hmm , Master Veronica kalau aku nggak salah ?”
“KAU ?!!! Jadi , kaulah pembunuh ibuku !”
“Ibu ? Pantas saja kalau kalian mirip. Aku pikir aku bermimpi tadi melihat Master Veronica bangkit kembali. Perkenalkan , namaku Soo Jung. Pemimpin Dunia Sihir Gelap yang baru.” Soo membungkukkan badan di hadapan JungAh. “Cepat tangkap dia !”
“Kyaa !! Hmmpph ..”
“Maaf , ini salah satu rencana brilianku. Salah satu cara agar Simon mau keluar dari tempat persembunyiannya.”

Soo berhasil menangkap JungAh , berikutnya ...
Tok..tok.. “Ne , jakkaman. Kenapa cepat sekali pulangmu , Zelo ?”
“Annyeonghasseo , Choi Gina. Sudah lama sepertinya kamu keluar dari Dunia Sihir menuju Dunia Manusia.”
“Ya , hampir lebih dari 15 tahun. Anda siapa ya ?”
“Kamu nggak perlu tahu siapa saya , semua ini salah adikmu. Kalau saja dia tidak ikut campur dalam pertempuran ini , kamu nggak perlu kutangkap kan ?”
“Maksud anda ?”
GREP .. “Begini maksudku. Cepat bawa dia , kita segera kembali ke Dunia Sihir Gelap.” Soo dan anak buahnya serta Gina ,kakak Zelo lalu keluar dari rumah itu. Tiba-tiba ..

“Nuna ? NUNAAAA !!!” Tapi kecepatan lari Zelo tidak cukup cepat untuk menghentikan kepergian Soo dan anak buahnya.
“ZELOOOO !!”

“Sial , siapa dia ? Berani-beraninya dia menyentuh nunaku ! Aku harus bilang pada Ilhoon hyung dan hyung lainnya.”

Hoon POV :
“Eomma , besok aku masuk sekolah ya ?”
“Terserah kalau kamu udah ngerasa cukup kuat. Oh iya , ini benda yang appamu suruh eomma berikan padamu.”
“mwo ?”
“Itu jimat , entahlah itu masih manjur atau gimana. Dulu waktu pertarungan beberapa puluh tahun lalu saat melawan Dunia Sihir Gelap , appamu berhasil survive karena jimat itu.”
“Appa pernah melawan DSG ?”
“Ya , tapi dia tidak berhasil memusnahkan mereka semua dari Lahan Dunia Sihir.”
“Aku akan berusaha sebaik mungkin , eomma.”
“Berhati-hatilah , Dunia Sihir Gelap selalu punya cara untuk memecah belah kalian semua.”
“Memecah belah ?”
“Ya , merusak konsentrasi kalian. Oh iya , jaga Lime juga. Soalnya dia orang yang paling dekat denganmu kan.”
“Ne.”

Lime POV :
“Hoon-ah , kamu di rumah ?” Aku mengetok pintu rumahnya dan nggak ada jawaban. Padahal aku bawa bubur ayam kesukaan Ilhoon. “Ilhoon , annyeong. Kamu ada di rumah ?”
“Iya , ada.” Ilhoon membukakan pintu dengan topless , omo >
“Eh.” Aku menutup mataku. “Aku bawain kamu bubur ayam kesukaanmu.”
“Whoa , gomawo. Kamu ngapain tutup mata segala sih ?”
“Itu .. kamu nggak pake kaos.”
“Oh , maaf. Sebentar aku pakai kaos dulu.”
Ya Ampun -____- maunya Ilhoon itu apasih ? Sengaja pamer badannya yang sixpack hah ? “Aku boleh masuk ?”
“Ya.”

“Lime , kamu baik sekali membawakan Ilhoon bubur kesukaannya. Dia tadi udah bilang pengen makan bubur ayam lho.”
“Ah , gwenchana. Tadi eomma bilang kenapa aku nggak belikan Ilhoon bubur , toh dia lagi sakit juga.”
“Oh , sampaikan terima kasihku pada eommamu ya.”
“Ne.”

“Ilhoon , eomma mau pergi dulu. Ada meeting di kantor.”
“Ne.”

“Hoon-ah , kamu kapan masuk sekolah ?”
“Besok aku udah masuk kok. Wae ? Kamu sepertinya kangen banget.”
“Nggak papa sih , guru-guru pada nanyain kamu ke aku.”
“Oh. Eh , suapin dong.”
“Ha ?”
“Iya , suapin bubur ayam yang kamu bawa tadi. Laper nih.”
“Dasar.”

Author POV :
-Dunia Sihir Murni-
“Master , apa anda lihat JungAh hari ini ?” tanya Simon terengah-engah.
“Tidak , apa dia sedang keluar dari Dunia Sihir Murni ?”
“Tidak , Master. Dia tidak ada sejak tadi malam. Tepat setelah ..”
“Setelah apa ?”
“Setelah , Soo mendatangiku.”
“Siapa Soo ?”
“Pemimpin Dunia Sihir Gelap yang baru.”
“Temanmu benar-benar jadi Pemimpin mereka yang baru ?”
“Ya. Sekarang dia menculik JungAh.”
“Untuk apa ? Apa gunanya JungAh untuknya ?”
Simon terdiam , apa ini masalah karena dia menyukai JungAh atau apa ?

-Minwoo’s House-
“Aura ini ..” ucap appa Minwoo , Noh Minseok.
“Annyeonghasseo , sajjangnim. Sepertinya ini pertama kali kita bertemu bukan ?”
“Kamu siapa ? Tidak sopan sekali masuk ke rumah orang tanpa mengetuk.”
“Oh , jadi begitu tata krama di dunia manusia ?”
“Dunia Manusia ? Kamu penduduk Dunia Sihir ? Apa yang kamu lakukan disini ?”
“Hanya menyelesaikan pekerjaan , sajjangnim. Oh , apa aku sudah mengenalkan diriku ? Namaku Soo Jung , Pemimpin Dunia Sihir Gelap.” Soo lalu memulai ritual pengambilan kekuatan Minseok. Seorang Penyihir , jika kehilangan kekuatannya akan mati dengan segera. Begitu juga dengan appa Minwoo. Tapi , Soo belum puas. Dia mengetahui bahwa appa Minwoo adalah salah satu warrior yang pernah bertarung melawan DSG , jadi dia melampiaskan dendamnya dengan membalut sekujur tubuh appa Minwoo dengan kayu dan membakarnya hingga terlihat benar-benar mengerikan.

“Yeobo , ada siapa di sana ?”
“Ah , annyeonghasseo.” Soo membungkukkan diri. “Maaf saya tidak sopan , tapi lebih baik anda ikut saya dengan damai bukan ? Tangkap DIA !”

-Sanghyuk’s House-
Setelah mengirim anak buahnya kembali ke Dunia Sihir , korban terakhir yang ingin dia tangkap adalah adik Sanghyuk , Hayoung. “Selamat siang , Hayoung.” Ucap Soo pada Hayoung yang sedang membersihkan taman di depan rumahnya.
“Ya , anda mencari siapa ?”
“Saya mencarimu , adik kecil. Ini rumah Sanghyuk si Penyihir Kayu bukan ?”
“Ya , benar. Lalu kenapa anda mencari saya ?”
“Bukan apa-apa , kamu lebih suka cara damai atau kasar ?”
“Maksud anda ?” Hayoung yang masih bingung , lalu hanya bisa pasrah setelah diberi bius oleh Soo.

“Dengan begini , tinggal si Penyihir Api dan Penyihir Logam.” Soo tersenyum simpel , lalu menghilang bersama Hayoung – sanderanya.

 Rencana Soo yang kali ini sepertinya benar-benar melibatkan banyak pihak , bahkan sudah memakan korban – Appa Minwoo. Soo juga sudah mempersiapkan rencana yang lebih dahsyat lagi. Target sandera Soo selanjutnya adalah , orang terdekat Ilhoon dan orang terdekat Ren. Lalu , belum lagi pengkhianat di antara Penyihir Muda tadi. Kalau semua adalah target Soo , siapakah sebenarnya sang “TRAITOR” ini ? Bukankah seharusnya , Soo tidak akan menarget salah satu diantara mereka berlima ?

-ToBeContinued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar